Aceh, TabeaNews – Sebanyak 180 pengungsi Rohingya akhirnya menemukan tempat singgah di halaman kantor Disdukcapil Kabupaten Pidie, Aceh. Mereka menjadi terkatung-katung setelah diangkut oleh warga dari pesisir pantai di Gampong Batee beberapa waktu lalu.
Pengungsi Rohingya awalnya berada di Pidie Convention Center sebelum berkumpul di lapangan terbuka hijau di depan simpang Aneuk Meuling. Kemudian, mereka berjalan kaki ke arah timur dan akhirnya singgah di Disdukcapil Pidie.
Kepala Mukim Asan di Kecamatan Pidie, Muhammad Gadeng, mengatakan bahwa warga setempat mengetahui kedatangan pengungsi Rohingya setelah mendengar pengumuman dari Meunasah. Ia pun menyatakan bahwa warga khawatir pengungsi tersebut masuk ke perkampungan dan bisa menimbulkan masalah di masa depan. Menurutnya, pemerintah diharapkan segera menangani situasi ini dengan menyediakan tempat penempatan yang jelas.
“Warga tidak ingin pengungsi Rohingya terkatung-katung dan menolak menampung mereka,” kata Kepala Mukim Asan, Sabtu (23/12).
Sebelumnya, kelompok etnis Rohingya tiba di pesisir Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Laweung Kabupaten Pidie pada tanggal 10 Desember. Pada tanggal 22 Desember, mereka diangkut oleh warga menggunakan empat truk ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie dan kemudian dipindahkan ke perbatasan Gampong Tuha Bieheue, Kecamatan Muara Tiga dengan Lengah. Saat ini, mereka akan kembali dibawa ke Kota Sigli.
Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan rapat bersama Bupati Pidie yang diikuti oleh Kapolres, tokoh-tokoh masyarakat, dan pihak-pihak yang terlibat untuk mencari solusi penanganan para pengungsi Rohingya ini. Hasil rapat akan segera diinformasikan kembali kepada masyarakat. (N0vi/ANT)