MINAHASA, TabeaNews – Keributan antar kelompok pemuda terjadi di perbatasan antara Desa Leleko, Kecamatan Remboken, dan Kelurahan Urongo, Kecamatan Tondano Selatan, pada Selasa malam (17/9). Insiden yang bermula dari dugaan pengempisan ban sepeda motor berujung pada aksi saling kejar dengan senjata tajam.
Menurut keterangan Kapolsek Remboken, IPTU Aris Suqisman, kejadian berlangsung sekitar pukul 23.00 WITA. “Keributan berawal ketika sekelompok pemuda dari Desa Leleko yang baru menghadiri acara ulang tahun di Kelurahan Urongo menemukan ban sepeda motor mereka kempes, diduga akibat sabotase,” ujarnya.
Meskipun petugas Linmas setempat berusaha meredakan situasi, ketegangan memuncak saat sekitar 20 pemuda Desa Leleko kembali ke lokasi dengan membawa senjata tajam. Aksi ini memicu konfrontasi dengan warga Urongo di jalan raya perbatasan kedua wilayah.
Beruntung, gabungan personel dari Satreskrim dan Sat Sabhara Polres Minahasa, serta Polsek Tondano dan Polsek Remboken, berhasil mengamankan situasi dengan cepat. “Kami berhasil membubarkan kedua kelompok yang bertikai dan mengamankan lokasi sehingga situasi tetap kondusif,” tambah IPTU Aris.
Dalam operasi pengamanan tersebut, pihak kepolisian mengamankan 11 orang remaja yang diduga terlibat dalam keributan, beberapa di antaranya kedapatan membawa senjata tajam. Para pelaku beserta barang bukti telah diserahkan ke unit Reskrim untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Remboken menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga keamanan di lingkungan masing-masing. “Kami mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menciptakan suasana yang aman, sejuk, damai, dan kondusif,” tegasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan akan terus melakukan patroli dan pengawasan di wilayah perbatasan Remboken dan Tondano Selatan untuk mencegah terjadinya keributan susulan.