TabeaNews, Minut – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga penambang yang terjebak di dalam lubang tambang emas di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Proses evakusi yang dimulai sejak Jumat (06/12) berlangsung cukup sulit karena para korban terperangkap di kedalaman lebih dari 40 meter akibat banjir yang meluap ke dalam tambang.
Kronologi kejadian bermula pada hari Jumat (06/12), saat ketiga korban mulai bekerja di tambang. Sekitar pukul 16:00 WITA, lubang yang mereka masuki tiba-tiba dibanjiri air, menyebabkan mereka terjebak. Meskipun upaya pengurasan air dilakukan oleh penambang lain, usaha tersebut tidak membuahkan hasil hingga laporan dibuat ke pihak kepolisian.
Kerja sama antara unsur SAR gabungan baik dari Basarnas maupun dari Unsur Polsek Dimembe, Koramil Dimembe, masyarakat penambang serta pemerintah setempat berjibaku melaksanakan proses evakuasi, sehingga korban pertama, Ofke Watulingas (44), ditemukan pada Minggu (08/12) pukul 01:20. Sedangkan dua korban lainnya, Taufiq Papalo (26) dan Edwin Kawengian (38), berhasil dievakuasi pada Senin dini hari (09/12), masing-masing pada pukul 00:55 dan 02:20.
Kepala Basarnas Manado, George L. M. Randang, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi. “Untuk itu, kami dari Basarnas mengucapkan terima kasih kepada unsur-unsur baik dari pemerintah setempat, Polsek Dimembe, Polres Minahasa Utara, TNI, dan para penambang yang melakukan evakuasi di bawah tanah,” ungkap Randang (09/12).
Beliau pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang beraktifitas di lokasi pertambangan rakyat baik Tatelu maupun sekitarnya. “Kepada para penambang, lebih berhati-hati dengan konstruksi yang sudah dibangun, betul-betul memahami treking bawah tanah, antisipasi beberapa titik lubang yang sudah digali oleh masyarakat agar jangan sampai ada tampungan-tampungan air yang menjebol ruangan-ruangan di bawah tanah dalam lubang yang berdekatan. Juga perhatikan curah hujan yang lebih meningkat di bulan Desember ini,” kata Randang.
Dalam kesempatan ini, Kepala Basarnas Randang turut prihatin dan berduka cita atas kejadian yang dialami oleh ketiga penambang. Semoga keluarga dapat diberikan kekuatan, ketabahan serta keikhlasan.