Lapas Kelas IIB Tondano Sukses Panen Ubi Jalar untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Novi Haryono
3 Min Read

TabeaNews, Minahasa, Selasa (10/12) – Dalam upaya mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano aktif memperkuat ketahanan pangan. Salah satu langkah nyata dari inisiatif ini adalah panen ubi jalar (Ipomoea batatas) yang dibudidayakan oleh warga binaan.

Kalapas Tondano, Yulius Paath, bersama pejabat struktural, memimpin langsung kegiatan panen yang berlangsung di area Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Lapas, yang dikelola oleh warga binaan di bawah pengawasan petugas.

Yulius Paath mengungkapkan bahwa panen kali ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi antara warga binaan dan petugas. “Kami bangga dengan pencapaian ini. Program pertanian di Lapas Tondano tidak hanya sebagai sarana pembinaan, tetapi juga kontribusi nyata untuk ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yulius menekankan bahwa program ini bertujuan memberikan keterampilan bermanfaat bagi warga binaan. “Kami ingin para warga binaan memiliki bekal keterampilan yang bisa mereka gunakan setelah menyelesaikan masa pidana. Pertanian adalah bidang dengan prospek besar bagi mereka,” tambahnya.

Ubi jalar yang dipanen kali ini merupakan salah satu komoditas unggulan di Lapas Tondano. Selain mudah dibudidayakan, tanaman ini memiliki nilai ekonomi dan manfaat gizi yang tinggi. Panen ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal Lapas dan berpotensi dipasarkan ke masyarakat sekitar.

Warga binaan yang terlibat dalam program pertanian merasa senang dan termotivasi untuk terus belajar. “Kami bangga bisa berkontribusi meskipun berada di dalam Lapas. Kegiatan ini memberikan harapan baru untuk memulai hidup yang lebih baik,” ungkap salah satu warga binaan.

Program pertanian di Lapas Tondano sejalan dengan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang mendorong setiap unit pelaksana teknis untuk memaksimalkan pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan produktif.

Dengan adanya program seperti ini, Lapas Tondano tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga bagian dari solusi untuk tantangan ketahanan pangan nasional. Langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk menciptakan warga binaan yang lebih produktif dan mandiri.

Share This Article