Manado – Berlokasi di aula serbaguna Kantor Walikota Manado, 24 peserta lokalatih negosiasi yang datang dari berbagai komunitas yang ada di Sulawesi Utara, digodog untuk bisa menjadi negosiator.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (12-13/02), melibatkan para pelatih dari tim PUSAD Paramadina yang bertindak sekaligus sebagai penyelenggara dan para mediator dari Wale Mediasi.
Ismail Al-Alam, perwakilan dari PUSAD Paramadina, dalam sambutan penutupannya berharap apa yang dilatih selama dua hari ini memberikan perspektif baru dalam penyelesaian konflik.
“Walaupun prinsip penyelesaian konflik sudah sangat umum, tetapi diharapkan para peserta lokalatih bisa mendapatkan keahlian bernegosiasi menggunakan pendekatan pengelolaan emosi dengan baik untuk tujuan perdamaian,” kata Al-Alam.
Senada dengan hal tersebut, Rivo Budiarto, Sekretaris Kesbangpol Manado, mengharapkan ilmu-ilmu negosiasi yang didapat selama dua hari ini setidaknya bisa digunakan untuk tidak turut menambah masalah.
“Lewat ilmu yang didapat, kita bisa melihat sesuatu secara positif. Kita bisa menerapkan ilmu-ilmu yang didapat setidaknya tidak turut menambah masalah yang terjadi di tengah masyarakat, syukur-syukur bisa membantu menyelesaikan masalah, ungkap Budiarto.
Sementara itu, Ruth Wangkai, perwakilan dari Koalisi Advokasi KBB Sulut, mengatakan semoga para peserta lokalatih mendapatkan wawasan dan keterampilan dalam mengelolah konflik melalui negosiasi dengan pendekatan akar rumput.
“Kegiatan semacam ini telah dilakukan sebanyak lima kali di Sulawesi Utara. Ini adalah suatu kebanggaan bagi kita atas kepercayaan yang diberikan oleh PUSAD Paramadina. Kegiatan ini merupakan program dalam rangka penguatan kapasitas dengan harapan para peserta lokalatih mendapatkan wawasan dan keterampilan yang kemudian akan diuji ketika kembali ke tempat beraktifitas masing-masing. Selain itu, di harapkan para peserta bisa menjadi negosiator dengan pendekatan akar rumput, yaitu memperlakukan sesama itu sebagai subjek bukan objek,” jelas Wangkai.
Salah seorang peserta, Messi Roemokoy dari Gerakan Perempuan Sulut (GPS), mengatakan lokalatih ini memberi wawasan baru dan bermanfaat untuk pekerjaan-pekerjaan advokasi.
“Dengan adanya lokalatih negosiasi ini, bermanfaat untuk kerja-kerja advokasi ke depan sebagai pendamping kasus perempuan dan anak. Selain itu juga bermanfaat untuk pengembangan diri ke depan sebagai calon pengacara yang berpihak pada kasus-kasus kemanusiaan, terutama masyarakat yang termarjinalkan. Lokalatih negosiasi ini ternyata berperan penting dalam penyelesaian perkara tanpa harus lanjut sampai ke litigasi,” imbuh Roemokoy.
Lokalatih negosiasi ini pun terselenggara atas kerja sama dari PUSAD Paramadina, Rumah Moderasi Beragama, LBH Manado, Pemerintah Kota Manado, Wale Mediasi, dan Koalisi Advokasi KBB Sulut.