Cap Tikus Diduga Menjadi Penyebab Kematian 12 Warga di Minahasa

Novi Haryono
2 Min Read

Minahasa, TabeaNews – Hingga hari ini, Rabu (02/05), korban meninggal yang diduga akibat minuman keras jenis captikus sudah mencapai 12 orang. Keterangan ini didapat dari Direktur RS. GMIM Siloam Sonder, Dr. Daud Kiroyan. M.Kes.

Ia mengatakan bahwa pasien-pasien yang meninggal secara beruntun itu datang dengan keluhan seperti penurunan kesadaran, penglihatan kabur hingga tidak bisa melihat, kejang, kemudian berujung pada kematian.

“Diketahui pasien-pasien tersebut memiliki riwayat mengonsumsi cap tikus pada sehari-dua sebelumnya. Namun, pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab kematian dari ke-12 pasien tersebut,” kata Dr. Daud.

“Sampai saat ini kami masih mengumpul data. Terkait penyebab pasti kematian harus ada pemeriksaan lanjutan berupa tindakan otopsi untuk mengambil sample pada lambung korban. Namun, itu pun harus dengan seizin keluarga korban,” lanjutnya.

Sementara itu, keterangan yang didapat dari Polres Minahasa, melalui Plt. Kasi Humas, Ipda Falentinus Seke, mengatakan terkait kasus dugaan kematian yang disebabkan oleh minuman beralkohol jenis cap tikus tersebut, saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Kapolres Minahasa, AKBP S. Sophian, melalui Kasatres Narkoba, IPTU Sius Demon, memimpin proses penyelidikan dengan turun ke TKP.

Sedangkan upaya lainnya, melalui KBO Satres Narkoba, IPDA Juliana Oraile, melakukan sambang duka di tiga keluarga, yaitu satu keluarga di Tondegesan dan dua keluarga di Talikuran-Kawangkoan, memberikan sembutan serta bimbingan dan penyuluhan (binluh).

TAGGED: ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *