Di tengah mendekatnya pemilihan umum Indonesia tahun 2024, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menegaskan kerangka keamanan yang erat untuk memastikan kelancaran dan kedamaian pelaksanaan festivitas demokrasi bagi warga Indonesia di Belanda.
Komisaris Yusuf Warsyim dari Kompolnas menyoroti bahwa perencanaan keamanan sangat penting untuk pemilihan umum mendatang.
“Koordinasi yang efisien dengan semua pihak terkait, termasuk langkah-langkah keamanan eksternal, sangat penting untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan umum di Belanda,” kata Yusuf.
Menyuarakan sentimen Yusuf, Komisioner Kompolnas lainnya, Puji Hartanto Iskandar, menekankan peran lembaga dalam memberikan saran kepada presiden tentang arah kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Hal ini termasuk memberikan rekomendasi kebijakan teknis kepada Kepala Kepolisian (Kapolri), berdasarkan pengalaman kami dengan pemilihan luar negeri,” ujarnya.
Selain itu, Komisioner Kompolnas, Mohammad Dawam, menyoroti pentingnya identifikasi dini terhadap gangguan keamanan pemilihan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati; oleh karena itu, keputusan untuk memperkuat keamanan pemilihan di Belanda dengan personel polisi tambahan merupakan kebijakan yang relevan dan tepat waktu,” jelas Dawam.
Delegasi Kompolnas, yang dipimpin oleh Albertus Wahyurudhanto, mengunjungi Den Haag, di mana mereka berinteraksi dengan wakil-wakil kedutaan Indonesia. Resepsi delegasi diselenggarakan oleh Wakil Duta Besar Freddy Panggabean bersama pejabat polisi senior, Fibri Karpiananto dan Deny Manalu.
Selama pertukaran informasi, Wakil Duta Besar Panggabean mengungkapkan kesiapan komite pemilihan, menyebut pembentukan semua unit yang diperlukan hingga pengawas tempat pemungutan suara, dengan dua petugas terlatih yang ditugaskan per stasiun. Dapat diperhatikan bahwa jumlah pemilih Indonesia di Belanda mencapai lebih dari 13.000.
Selaras dengan Kompolnas, Panggabean mengakui kebutuhan meningkatnya keberadaan polisi, terutama dalam menangani isu lintas negara, seperti perdagangan narkoba dan kejahatan cyber—area di mana upaya diplomasi sendirian tidak cukup efektif.
“Penguatan kepolisian tidak hanya relevan, tetapi vital dalam konteks saat ini,” demikian disimpulkan oleh Panggabean.
Pertemuan diplomatis ini mengikuti kunjungan sebelumnya Kompolnas ke Kedutaan Besar Indonesia di Jerman, menjaga tinjauan yang konsisten terhadap kesiapan misi global menjelang pemilihan umum. (ANT/Novi)