Kawangkoan, TabeaNews – Bertempat di halaman GMIM Sion Sentrum Sendangan, Bupati Minahasa, DR. Jemmy Stany Kumendong, M.Si., yang didampingi Ketua TP PKK, Ny. Kumendong – Onibala, SH., menghadiri sekaligus memberikan gelar adat Tountemboan Walak Kawangkoan dari Masyarakat Adat Kawangkoan kepada beberapa pejabat, pada Minggu (07/01).
Tanda penghormatan dengan gelar adat Aka Imbanua yang berarti “Orang yang membawa nama baik” itu dianugerahkan kepada tiga tokoh penting: Bupati Minahasa Tenggara (Mitra), Ir. Ronald T. H. Sorongan, M.Si., Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Drs. Joi E. B. Oroh, dan gelar Adat Walian Papendangen yang dibestow kepada Direktur IPDN Sulut, DR. Drs. Arnold Poli, SH, MAP.
Bupati Minahasa membacakan sambutan Gubernur Sulawesi Utara, Prof. DR. (HC) Olly Dondokambey, SE, melukiskan bahwa gelar yang baru dianugerahkan sebagai wujud penghormatan yang mendalam dari masyarakat Kawangkoan. Gelar Adat Aka Imbanua dan Walian Papendangen bukan hanya simbol status, tapi juga menandakan kebijaksanaan dan komitmen terhadap pendidikan.
“Inilah pengakuan terhadap dedikase serta kerja keras para putra daerah asli Kawangkoaan yang saat ini dipercaya mengemban tanggung jawab di pos-pos kunci pemerintahan dan pendidikan,” kata Kumendong.
Kumendong, dengan nada bangga dan sukacita, menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada para penerima gelar adat tersebut, mengungkapkan harapannya agar gelar tersebut dapat menjadi dorongan semangat baru, untuk terus berkreasi, berinovasi, serta melayani masyarakat dan memberikan kontribusi pada kemajuan daerah.
“Dukungan kalian adalah pondasi suskses kepemimpinan kita,” ujar Kumendong.
Bupati menegaskan bahwa kerjasama seluruh pemerintah daerah adalah esensial –membentuk ekosistem yang membuka jalan bagi pembangunan. Dengan tekad bulat, pemerintah bertekun untuk mencapai kemajuan yang berarti.
Menyoroti prestasi putra daerah, Bupati menyatakan, “Hasil gemilang ini adalah buah dari kerja keras mereka, diperkuat oleh dukungan masyarakat dan Pemprov Sulut.” Beliau menambahkan bahwa pencapaian itu adalah bukti nyata dari kemungkinan yang bisa diaraih dengan semangat bersatu dan kerja keras.
Momentum positif ini dipandang sebagai katalis untuk kemajuan kontinyu, memanifestasi aspirasi masa depan. Penganugerahan gelar adat disandingkan bukan sebagai simbol formal saja, melainkan sebagai penghormatan atas dedikasi nyata untuk kemajuan daerah—sebuah obor isnpirasi baagi pemuda.
Bupati Kumendong tidak lupa mengingatkan bahwa apa yang diraih juga merupakan ekspresi syukur kepada Tuhan. Beliau mengajak untuk tetap rendah hati, bersyukur dalam suka dan duka, mengharapkan Sulawesi Utara selalu dalam kasih dan restu Ilahi.
“Pertumpuan kita adalah tujuan bersama yang dipandu keadilan, kebenaran dan kebersamaan,” ujar Bupati, menutup sambutannya.
Hadir dalam perhelatan ini tokoh-tokoh penting dari berbagai jajaran pemerintah: Kadis Kebudayaan Provinsi, Jani Lukas; Sekda Minahasa, DR. Linda Watania, dan pejabat pemerintahan Sitaro dan Mitra; termasuk tokoh masyarakat, Pnt. Rio Dondokambey; serta tamu-tamu undangan lainnya.