TabeaNews – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan berhasil menyelamatkan enam anak buah kapal (ABK) kapal jenis tugboat Pretty 9 berbendera Malaysia yang karam di perairan Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Keenam ABK tersebut ditemukan dalam kondisi selamat setelah mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk.
“Kapal tugboat yang ditumpangi keenam ABK itu karam diterjang cuaca buruk,” kata Slamet Riyadi, Sabtu (23/12/12).
Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Slamet Riyadi, yang menjelaskan bahwa Com Center Basarnas mendapatkan laporan dari MRCC Johor Bahru, Malaysia, Jumat (22/12) sekitar pukul 15.30 WIB, bahwa kapal tugboat Pretty 9 dengan rute OPL (Out Port Limit) 16 – OPL Higce, tidak dapat dihubungi.
Tak lama kemudian, kata Slamet, VTS Batam juga memberikan informasi kepada pihaknya bahwa sekitar pukul 15.00 WIB, terdapat enam orang yang terombang-ambing menggunakan ring buoy di wilayah perairan Lagoi.
Selanjutnya, tim delta yang mendapatkan laporan tersebut langsung menghubungi potensi SAR yang berada di sekitar wilayah Lagoi untuk melaksanakan koordinasi sekaligus persiapan operasi SAR.
“Sebanyak tujuh orang rescuer SAR Tanjungpinang diterjunkan ke lokasi kejadian. Mereka kemudian berangkat menuju ke lokasi dengan menggunakan RIB 04 Tanjungpinang dan Rescue Car, menempuh perjalanan sekitar satu jam,” ungkap Slamet.
Dalam operasi penyelamatan ini, tim delta yang terdiri dari SAR Tanjungpinang, Lanal Bintan, PLP Tanjung Uban, KKP Lagoi, Polair Polres Bintan, dan Syahbandar BBT Lagoi turut serta. Setelah melakukan pencarian intensif, keenam ABK berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di perairan Lagoi, pada koordinat 01° 10’08.30”N – 104°13’58.61”E, berjarak sekitar 3.48 Nanometer dari lokasi karamnya kapal tugboat Pretty 9, sekitar pukul 16:30 WIB.
Para ABK kemudian dievakuasi ke Pos Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) BBT Lagoi untuk perawatan lebih lanjut. Setelah memastikan keselamatan semua korban, operasi Tim SAR gabungan ditutup pukul 19:30 WIB.
Adapun identitas keenam korban tersebut, di antaranya Yulius asal Batam selaku (Juru Mudi), lalu Muh Safwan asal Dusun Bambu Kuning (Chief Officer), Vikram asal Batam (Juru Mudi), Michael asal Toraja (Oiler), Abd Rasid Baso asal Makasar (Jurumudi), dan Tatang Sulaeman asal Bekasi (Kapten Kapal).
Keberhasilan tim SAR dalam menyelamatkan keenam ABK ini merupakan bukti kesiapan dan keuletan dalam menghadapi kondisi darurat di perairan. Aksi ini juga memperlihatkan kerjasama yang solid antara berbagai pihak terkait dalam menangani kecelakaan maritim di wilayah Kepulauan Riau. (Novi/ANT)